Pembangunan 5 Bendungan di Jawa Tengah

Diunggah pada: 14-11-2019 10:41:16

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan air. Pembangunan bendungan dilakukan diberbagai wilayah Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung sebagai provinsi lumbung pangan nasional. 

Pada akhir tahun 2018, telah diselesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan kini tengah dilakukan penggenanngan. Selain Logung Kementerian PUPR juga membangun lima bendungan lainnya. Bendungan tersebut yakni Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Randugunting di Kabupaten Blora, Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Gondang di Kabupaten Karanganyar dan Pidekso di Kabupaten Wonogiri. Dua bendungan lagi akan dibangun tahun ini di Jawa Tengah yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Demak dan Matenggeng di Kabupaten Cilacap.

Bendungan Gondang dibangun Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dan luas genangan 36,10 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik, mereduksi debit banjir sebesar 8% dari semula 503 m3/detik turun menjadi 462 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata, sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda. 

Pembangunan Bendungan Pidekso telah dilakukan mulai tahun 2015. Progresnya sudah sekitar 50% dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. Biaya konstruksi Bendungan Pidekso sebesar Rp 436 miliar. Bendungan multifungsi ini memiliki kapasitas tampung 25 juta m3 dan direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar dan suplai air baku sebesar 300 liter/detik. 

Bendungan Bener akan memiliki kapasitas tampung 90,4 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk irigasi 15.519 hektare, air baku 1,5 m3/detik, pengendalian banjir dan pembangkit listrik. 

Kemudian Bendungan Randugunting memiliki beberapa manfaat, yaitu mereduksi banjir sebesar 81,42 m³ per detik, menyediakan air irigasi untuk area selua 630 Ha, menyediakan air baku sebesar 150 liter per detik, dan sebagai destinasi wisata di kawasan Blora. 

Kemudian Bendungan Jlantah, akan menjadi penyuplai air irigasi untuk area seluas 1.493 Ha, penyedia air baku sebesar 0,15 m³ per detik dan sumber air untuk PLTA sebesar 0,25 MW.